-->

2011/09/20

taifu no 15




Sudah dari sabtu kemaren taifu no. 15 mencapai jepang bawah (okinawa).... perkiraan awal taifu ini tidak akan naik ke wilayah jepang atas... secara ilmiahnya saya kurang tau apa penyebab naiknya taifu 15 ini ke jepang atas, termasuklah daerah saya (shizuoka).

Dari tadi malam berita di tv sudah penuh dengan berita akibat taifu ini dikota lain. Taifu disertai curah hujan tinggi ini menyebabkan sungai meluap,banjir,dan  longsor di daerah tertentu. Bila longsor membentuk `tanggul` atau memutuskan aliran sungai maka akan terbentuk danau rentan. Walaupun taifu sudah berlalu danau rentan ini masih menyimpan potensi bahaya karena bila `tanggul` airnya pecah bisa menyebabkan limpahan air dengan kekuatan besar.

Masih belum abis PR pemerintah Jepang akibat taifu no.12  dua minggu lalu... minggu ini kembali disusul taifu no 15.
Taifu no 12 dan 15 hampir mirip, pergerakan nya yang lambat mengakibatkan kerusakan lebih banyak dan diiringi hujan dengan curah tinggi .

Hari ini seperti biasa jam 4:40 saya berangkat part time dengan sepeda kesayangan. Sebelum pergi seperti biasa saya mengecek perkiraan cuaca dari hp saya. hari ini badai no 15 dengan curah hujan 25mm/h dan kekuatan angin 25m/s. begitu berangkat betapa beruntungnya saya. Hujan reda padahal tengah malam tadi hujan sudah mulai menguyur kota saya. Toko roti tempat saya part time letaknya didalam stasiun ini   justru akan tambah ramai bila hujan atau badai seperti hari ini, karena mereka lebih memilih kereta untuk mobilisasi. Seperti biasa Jam 10:00 shift saya beres. Saya mencoba pulang dengan jalur biasa, yakni jalan utama dengan 4 jalur.

sampailah saya pada lampu merah pertama. Angin makin kencang,sepeda yang diparkir di depan saya pun tak kuat ambruk seketika. Seorang wanita berjalan ke arah saya , mungkin usianya 40 tahunan, berlari kecil menegakkan sepeda tersebut yang fikir saya adalah pekerjaan sia sia... karena angin akan menerpanya kembali. malu juga saya melihat nya, masih ia memikirkan sepeda orang lain yang mungkin tak ia kenal pemiliknya, padahal ia sendiri membawa gerobak hijau , gerobak khas salah satu perusahaan besar yg bergerak di bidang pengiriman barang di Jepang.
Dia berkata kepada saya `daijobu?` ..apakah kamu baik baik saja? tanyanya karena melihat saya sempoyongan dengan sepeda saya. saya menjawab dengan anggukan bahwa saya baik baik saja. 

Namun baru akan menyeberang lampu merah pertama, angin disertai hujan memuntahkan kekuatannya. Jangankan untuk mengayuh sepeda, berdiri tegak dengan sepeda pun saya tak bisa. Akhirnya dengan sekuat tenaga  saya berusaha kepinggir mendekati sebuah convinience. Tak jauh di sebelah saya sang ibu pun disana.
Ia berkata sekali lgi,` daijobu?`.
Cepat saya menjawab, `daijobu janai desu` ....saya tidak baik baik saja....

Saya kira dia pun berniat berteduh, tapi ternyata dia membuka payung lalu menuju gerobaknya membuka dan berusaha mengambil barang dari dalam gerobak.... ya. ..ternyata  dia meneruskan pekerjaannya mengantarkan satu demi satu barang yg sudah menjadi tanggung jawabnya hari ini. Dia gunakan payung agar barang tersebut tak basah, padahal ditengah angin kencang begini membuka payung bukanlah pekerjaan gampang.  

Sekejab saya bingung,tak mungkin terus disini. Saya ingat betul subuh tadi perkiraan cuaca di hp saya tertulis badai akan berlangsung hingga sore. Lalu saya putuskan untuk balik arah mencari jalan jalan kecil berharap bagungan dikiri kanan jalan sempit tersebut sedikit banyak mengurangi kekuatan angin dan hujan. Akhirnya 15 menit dijalan saya sampai dengan selamat walau basah kuyup.

Saat tulisan ini saya buat, angin masih  mengebu gebu diuar sana. Saya lihat angin makin kencang, bahkan suami saya yag tidur pun terbangun dengan suara dentuman angin dengan jendela. Masih  jauh saya buang pandangan keluar ... tak lama sosok seorang Pak Pos lewat lengkap dengan barang yang harus dia antar....

Dulu pun waktu masih part time di tempat pembuatan bento, bila sehari sebelumnya diumumkan akan berlangsung badai, kami bukannya diliburkan malah diminta masuk lebih awal dengan alasan agar kegiatan produksi tak terhambat.

duh masih banyak yg harus saya pelajari dari bangsa ini...tentang etos kerja tentang profesionalitas... dan tentu saja semagat pantang menyerah ...




berikut video keadaan sungai abekawa...termasuk sungai paling besar di Shizuoka pada taifu no 15 thn 2011
http://www.youtube.com/watch?v=drmg5EGXSnc&feature=player_embedded

3 komentar:

  1. Terima kasih Ichii untuk sharingnya - memang etos kerja bangsa Jepang patut dicontoh, kegigihan dan juga sense of responsibility mereka. Wah, taifunya belum reda juga, pls. take care & stay safe .. salam hangat dari Indonesia :)

    BalasHapus
  2. tapi,, pabriknya mas iwan libur teh ichi,, kmrn pagi di telp si bos libur katanya,, cm diganti hari ini masuk (harusnya hr ini yg libur) hihi... (^ ^)

    BalasHapus
  3. @mad crafter... kita harusnya lebih maju dari negara ini... wong negara kita kaya raya makmur mba yah^^
    alhamdulillah malamnya sudha reda...tp kersakan akibat yg ditinggalkan nya masih nyisa... pemerintah masih harus berbenah ^^

    @karu... alhamdulillah klo gitu... ga semua orang bisa libur say...termasuklah diriku ini ^^

    BalasHapus